Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Musim Hujan, inilah informasi yang perlu diketahui. Musim hujan, itulah yang sedang terjadi saat ini khususnya di negara kita Indonesia. Hujan yang datang secara terus menerus menyebabkan genangan air dan banjir di sekitar kita, akibatnya banyak masyarakat kesulitan dalam beraktivitas dan juga menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Musim hujan kerap kali menimbulkan banyak penyakit yang dapat menyerang manusia, mulai dari anak-anak, remaja bahkan sampai orang dewasa. Salah satu penyakit yang sering mucul ialah penyakit leptospirosis.
Leptospirosis adalah penyakit yang timbul karena infeksi yang dapat menyerang masusia yang di sebabkan oleh bakteri Leptospira interogans. Bakteri tersebut terdapat pada tubuh hewan dan dapat masuk ke dalam tubuh masusia melalui bagian-bagian tertentu pada tubuh yang terkontaminasi dengan air atau tanah. Bagian tubuh tersebut adalah selaput lendir, luka yang terbuka dan mata. Penyakit ini kerap kali di sebut sebagai penyakit demam tikus. Hal ini dikarenakan penularan bakteri tersebut melalui kencing tikus. Selain tikus masih banyak lagi hewan yang mesti di waspadai seperti sapi, musang dan kalelawar. Kondisi banjir yang semakin meluas akan meningkatkan angka kejadian leptospirosis. Hal ini memaksa kita untuk lebih waspada terhadap penyakit leptospirosis.
Lalu apa saja gejala yang mungkin terjadi jika terkena leptospirosis ?
Menurut ahli kesehatan Indonesia, gejala yang ditimbulkan lesptospirosis sangat bervariasi mulai dari gejala ringan seperti gejala demam (badan meriang, influenza, badan pegal-pegal) sampai gejala berat yang dapat menyebabkan kematian. Keluhan yang umum terjadi seperti demam yang disertai kedinginan, kepala terasa sakit, nyeri otot hebat (pada betis dan paha), terdapat bintik merah pada selaput mata yang disertai diare, muntah, perut terasa nyeri dan menurunnya tingkat kesadaran.
Kondisi fisik penderita leptospirosis akan terlihat sangat berbeda, biasanya ditemukan gejala weils disease seperti warna tubuh dan mata menjadi kuning, pendarahan pada tubuh dan gagal ginjal. Penderita dengan kondisi diatas yang terkontaminasi dengan air atau tanah harus segera diberikan penanganan khusus seperti pemberian antibiotik dan melakukan observasi dengan ketat. Hal ini dilakukan agar penderita tidak mengalami gangguan organ tubuh seperti gagal hati, gagal ginjal dan gagal jantung yang dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan adalah tindakan yang perlu dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut disaat musim hunjan. Pencegahan menjadi pertolongan pertama yang mungkin bisa anda terapkan kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai pencegahan antara lain :
1. Menjaga kebersihan lingkungan rumah agar ketika musim hunjan kondisi lingkungan
sekitar rumah tidak tergenang air atau banjir.
2. Simpanlah makanan dan minuman di tempat yang baik agar terhindar dari tikus yang
dapat menularkan bakteri-bakteri jahat.
dapat menularkan bakteri-bakteri jahat.
3. Pastikan sebelum makan mencuci tangan dengan sabuan terlebih dahulu.
4. Mandi dan bersihkan seluruh tubuh dengan sabun setelah bekerja ditempat yang
tercemar seperti selokan, sampah, sawah dan kebun.
tercemar seperti selokan, sampah, sawah dan kebun.
5. Gunakan pakaian khusus yang dapat melindungi tubuh dari air yang telah
terkontaminasi kencing tikus.
terkontaminasi kencing tikus.
6. Gunakan alas kaki setiap kali keluar dari rumah, terutama yang tinggal di daerah yang
rawan banjir, sebaiknya gunakan sepatu boots yang dapat melindungi kaki dari air.
Semoga artikel Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Musim Hujan ini menjadi informasi yang berguna untuk anda. Pencegahan lebih baik dari pada mengobati, utamakan pencegahan untuk menghindari tekenan penyakit leptospirosis.
rawan banjir, sebaiknya gunakan sepatu boots yang dapat melindungi kaki dari air.
Semoga artikel Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Musim Hujan ini menjadi informasi yang berguna untuk anda. Pencegahan lebih baik dari pada mengobati, utamakan pencegahan untuk menghindari tekenan penyakit leptospirosis.
0 Komentar